Komitmen Poltekkes Kemenkes Semarang dalam membentuk Pusat Unggulan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(Center of Non Communicable Disease Control and Prevention)
Tingginya angka kematian yang disebabkan Penyakit Tidak Menular merupakan permasalahan yang harus dientaskan bersama baik oleh Pemerintah maupun Institusi Kesehatan. Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang sebagai salah satu Institusi Pendidikan Vokasi Kesehatan berkomitmen untuk bersinergi bersama dan berkontribusi untuk mengambil bagian dalam upaya menyelesaikan masalah PTM. Pusat unggulan pencegahan dan pengendalian PTM akan melibatkan berbagai disiplin ilmu dan profesi kesehatan dilingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang, sehingga terjalin kerjasama multi disiplin untuk menyelesaikan permasalahan yang masih menjadi fokus perhatian pemerintah sampai saat ini terkait Penyakit Tidak Menular yaitu penyakit cardiovaskuler, Diabetes Melitus, Stroke, Hipertensi, dan lain-lain. Pusat Unggulan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Poltekkes Kemenkes Semarang berkomitmen untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya promotif, preventif, kuratif terbatas dan rehabilitatif yang inovatif. Banyak karya inovatif penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah dihasilkan yang menjadi focal point dan think tank pengembangan teknologi PTM sebagai Pusat Unggulan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Center of Non Communicable Disease Control and Prevention) Poltekkes Kemenkes Semarang. Adapun Tujuan yang ingin dicapai adalah membentuk Pusat Unggulan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular meliputi:
- Menghasilkan produk penelitian yang dapat digunakan oleh masyarakat tentang Pencegahan dan Pengendalian PTM
- Mendapatkan HAKI tentang Pencegahan dan Pengendalian PTM
- Melakukan publikasi hasil penelitian dan desiminasi produk Pencegahan dan Pengendalian PTM
- Menjadi rujukan sebagai Pusat Unggulan Pencegahan dan Pengendalian PTM
- Mengembangkan kerjasama penelitian / joint research dalam maupun luar negeri tentang pencegahan dan pengendalian PTM
Sumber daya manusia (SDM) di Poltekkes Kemenkes Semarang saat ini berjumlah 259 orang periset aktif yang terdiri dari 234 orang tenaga pengajar lulusan S2 dan 15 orang lulusan S3. Selain itu, aset sumber daya riset adalah peserta didik yang sedang melaksanakan studinya baik di level S2, dan S1 Terapan. Tenaga pendukung riset juga mempunyai peranan yang penting antara lain, pranata laboratorium pendidikan, dan petugas administrasi. Poltekkes Kemenkes Semarang juga memiliki Infrastruktur riset di Poltekkes Kemenkes Semarang yaitu:
- Laboratorium Terpadu dengan desain mini hospital yang telah memiliki standar minimal laboratorium dengan pendataan aset lab.
- Perpustakaan yang dilengkapi dengan layanan e-journal dalam pencarian referensi buku maupun jurnal ilmiah.
- Tata kelola jurnal ilmiah yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Semarang sebagian besar telah memiliki e-issn, dan beberapa diantaranya telah terakreditasi nasional http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/index.
- Klinik Pratama yang bekerjasama dengan BPJS.
Pembudayaan Riset di Poltekkes Kemenkes Semarang juga selalu diupayakan meningkat dari tahun ke tahun. Tata kelola Pelaksanaan manajemen dan tata kelola penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang meliputi informasi call for proposal, penjadwalan, seleksi proposal, pengumuman hasil seleksi hingga pelaporan dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat melalui portal website www.uppm.poltekkes-smg.ac.id. Di dalam pengelolaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Pengabmas) melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M), Poltekkes Kemenkes Semarang mengacu pada dokumen terstandardisasi yaitu SOP Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, serta Buku Pedoman Penelitian yang terbagi menjadi beberapa skim penelitian diantaranya Pedoman Buku Penelitian Dosen pemula (PDP), Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT), Penelitian Berbasis Kompetensi (PBK), Penelitian Kerjasama Dalam Negri dan Penelitian Kerjasama Luar Negeri. Buku Pedoman Pengabmas, baik pengabmas mandiri maupun pengabmas wilayah. Arah penelitian serta penentuan fokus tema riset dan pengabmas mengacu pula pada RIP Penelitian dan Pengabmas Tahun 2014-2018. Poltekkes Kemenkes Semarang juga telah menjalin kerjasama dengan 140 instansi dalam negeri dan 11 instansi luar negeri dalam bentuk pengabdian masyarakat, publikasi ilmiah, penelitian, pertukaran dosen dan mahasiswa, seminar-seminar ilmiah dan penyediaan lahan praktek. Kerjasama dalam bentuk penelitian yang menghasilkan publikasi dalam jurnal internasional yang berjudul:
- Does exclusive breastfeeding relate to the longer duration of breastfeeding? A prospective cohort study oleh Kun A. Susiloretni, Hamam Hadi, Mia M. Blakstad, Emily R. Smith yang tertuang dalam Jurnal Midwifery. Publish Februari 2019. Vol. 69. Page 163-171. ISSN 0266-6138. https://doi.org/10.1016/j.midw.2018.11.008
- Perceptions of Determinants of Condom Use Behaviors Among Male Clients of Female Sex Workers in Indonesia: A Qualitative Inquiry oleh Nelsensius Klau Fauk, Christina Yeni Kustanti, Debora Shinta Liana, Nina Indriyawati, Rik Crutzen, and Lillian Mwanri dalam jurnal American Journal of Men’s Health. http://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/1557988318756132
Dalam hal publikasi, Poltekkes Kemenkes Semarang dalam 3 tahun terakhir telah mumpublish 75 manuskript hasil penelitian maupun hasil pengabdian masyarakat yang di publikasikan dalam Jurnal nasional Terakreditasi, 94 jurnal internasional baik reputasi maupun tidak bereputasi serta 42 HKI. Berdasarkan database riset dan analisa data hasil riset serta secara bottom up riset-riset dari periset Poltekkes Kemenkes Semarang dapat disampaikan unggulan sebagai berikut:
Berdasarkan paparan di atas Poltekkes Kemenkes Semarang berkomitmen untuk membentuk Pusat Unggulan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Center of Non Communicable Disease Control and Prevention) dalam rangka menghadapi tantangan yang ada, mengurangi peningkatan prevalensi dan upaya menanggulangi permasalahan penyakit tidak menular di Indonesia.